Visitor Counter

free counters

Friday, July 9, 2010

BOR (Box Office Review) - Twilight Saga : Eclipse

Selamat datang ke postingan kedua dari blog MLM. Kali ini saya akan membicarakan mengenai film yang sedang hangat-hangatnya (seperti t*i ayam hangatnya) dibicarakan orang-orang yaitu Twilight Saga : Eclipse. Mengapa saya membicarakan film padahal judul blog ini sendiri adalah Music, Life, and Media? Karena menurut dosen saya film termasuk salah satu media untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya (Penjelasan yang sangat Komunikasi banget, mengingat saya kuliah jurusan komunikasi).

Lanjut cerita sebenarnya saya awalnya agak malas menonton film ini karena saya sudah menonton yang pertama yaitu Twilight (berkali-kali diputar di star movies) dan kedua New Moon (paksaan salah satu teman saya) dan menurut saya “it’s another hot guy (and GAY) stuff movies”. Di film pertama lebih mirip sinetron salah satu TV nasional Indonesia (with a better effect of course) dan film kedua juga sama seperti itu. Ketika menonton yang ketiga (Eclipse) saya terpaksa ikut karena sudah janji dengan teman saya (dan dia meminta dengan melas).

Inti dari cerita film ini adalah seorang vampir bernama Edward Cullen (Robert Pattinson) mencintai seorang gadis manusia bernama Bella Swan (Kristen Stewart) dan cinta ini terhalang oleh seorang pemuda yang berasal dari kaum serigala (kalo di Indonesia dibilangnya siluman serigala soalnya bisa berubah) bernama Jacob Black (Taylor Lautner). Si Robert dan si Taylor inilah alasan para kaum hawa menonton film Twilight Saga ini, “Because they’re hot!!!” kata semua temen kaum hawa gw. Ya seperti umumnya cerita romansa ala Romeo and Juliette, mereka menemukan berbagai rintangan untuk menyatukan cinta (terlarang kalo kata The Virgin) antara manusia dan vampir. And here we go with the review for the third movie Eclipse...

Opening film agak aneh karena tidak diceritakan bagaimana kelanjutan dari ending New Moon dan berujung pada romantic scene si vampir Edward dan si gadis “calon” vampir Bella. Mereka berencana segera menikah dan Bella ingin segera cepat berubah menjadi vampir, tetapi Edward tidak ingin Bella tersiksa menjadi vampir seperti dirinya. Kemudian ada juga Victoria, musuh mereka yang berencana untuk membunuh The Cullens karena telah membunuh pacarnya (di film pertama) dengan bantuan 4 anggota Volturi (Bangsawan vampir dari Italia, cerita lengkap ada di film kedua). Volturi dan Victoria membangun sebuah pasukan vampir baru untuk melawan keluarga Cullens, yang pada akhirnya mendapat bantuan dari para kaum serigala (keluarga Jacob). Ending filmnya? Nonton aja sndiri, masi ada lah di bioskop-bioskop kesayangan anda (kasian banget sayang sama bioskop bukan sama manusia, i felt sorry for whoever that made this quote).

Overall,it’s not an action movie. It’s another semi-adult romance vampires, humans, and wolves movie dikarenakan banyak adegan-adegan orang dewasa. Saya benar-benar masih ngga tau letak menariknya dari cerita ini (walaupun mungkin bukunya lebih menarik jika tidak ada filmnya). Boring for sure. Cowo-cowo (normal) yang menonton pasti karena ada alasan tertentu seperti terpaksa (seperti saya), penasaran karena baca bukunya, atau memang dia un-normal. Kalo cewe gausah saya bilang kenapa kan?

Sedikit gambar mengenai film ini dan trailer video sebelum film ini keluar



Jadi intinya setelah menonton film ini pasti ketika selesai menonton dan keluar dari studio kalian akan mengatakan hal yang sama seperti saya. “Isabella Swan is (still) a damn pretty b*tch”

No comments:

Post a Comment